Yogyakarta,yogyanews.com – Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberikan penghargaan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atas berbagai upaya membangun desa atau kelurahan berbasis pada budaya.
Karena berkat kinerjanya, sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di DIY. Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Inovac Agusta mengatakan, dari anggaran DIY Rp530 miliar sebanyak 9 persen di antaranya digunakan untuk pembangunan budaya.
“Di Provinsi Bali yang sama-sama berbasis budaya itu angkanya 7 persen, meskipun angka rupiahnya di Rp550 miliar karena memang APBD-nya lebih tinggi,” ujar dia saat menyerahkan penghargaan di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, angka 9 persen menunjukkan tekat yang kuat dari pemda DIY. Anggaran ini lebih tinggi dari alokasi anggaran desa untuk kegiatan budaya yang hanya 4 persen dari alokasi dana desa.
Dana tersebut digunakan untuk kegiatan kebudayaan, peningkatan sumber daya desa, 18 kelembagaan dinamis dan budaya dan desa adaptif. Selain itu DIY menjadi salah satu provinsi yang sejak dua tahun lalu tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal.
“Ke depan, Kementerian Desa akan bekerja sama dengan provinsi DIY dengan seluruh kabupaten/kota dan desa-desa yang ada di wilayahnya,” ujarnya.
Menurut Inovac, penghargaan ini sebenarnya akan diserahkan oleh menteri PDTT Abdul Halim Iskandar secara langsung.
Namun menjelang ke Yogyakarta dipanggil Presiden Jokowi. “Pak menteri tertarik dengan transformasi atau reformasi kelurahan. Apalagi di situ disebut berbasis pada kebudayaan,” ujarnya.