Komunitas Facebook Jogja Menyapa Gelar Syawalan di Bendung Kamijoro, Bagikan Ratusan Doorprize

by -439 views
Ketua Komunitas Jogja Menyapa Tommy Maulana Samudra, S.S., M M saat menyampaikan Sambutan di acara Syawalan Komunitas Jogja Menyapa Rabu (26/04/2023)
Ketua Komunitas Jogja Menyapa Tommy Maulana Samudra, S.S., M M saat menyampaikan Sambutan di acara Syawalan Komunitas Jogja Menyapa Rabu (26/04/2023)

yogyanews.com – Seiring perkembangan zaman, kini tradisi syawalan atau halal bihalal yang berasal dari akulturasi budaya Jawa dan Islam itu juga semakin berkembang. Spirit Silaturahmi yang menjadi ruh syawalan, kini tidak hanya digaungkan oleh komunitas berbasis keluarga saja, akan tetapi sudah menjalar lebih meluas.

Setiap bulan Syawal atau Lebaran Idul Fitri tiba, hampir semua Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta, Komunitas Sosial, Organisasi Kemasyarakatan, LSM dan komunitas-komunitas lainnya ramai-ramai mengadakan majelis syawalan.

Termasuk salah Satu Komunitas Facebook terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Komunitas Jogja Menyapa yang terdiri dari berbagai Koordinator Wilayah seperti Bantul, Sleman Kulonrpogo, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul dan juga tak ketinggalan Koordinator Wilayah JABODETABEK, Rabu (26/04/2023), menyelenggarakan syawalan di Bendung Kamijoro Sentolo Kulonprogo Yogyakarta. Syawalan dipimpin oleh Ketua Umum Jogja Menyapa Tommy Maulana Samudra, S.S., M M atau yang biasa lebih di kenal di dunia maya dengan sebutan Kang Pawiro Bledex berlangsung sangat Meriah.

Pada Kegiatan Syawalan yang dihadiri kurang lebih 500 orang anggota tersebut, Komunitas Jogja menyapa juga membagikan Doorprize yang jumlahnya mencapai ratusan Doorprize dengan hadiah utama ada Emas Murni 24 K dalam Bentuk Minigold.

tommy  Maulana menyampaikan, setelah satu bulan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, wajib bagi umat Islam untuk saling maaf memaafkan. “Syawalan atau halal bihalal sebagai sarana instropeksi diri bahwa selama menjalin hubungan pasti ada kesalahan dan kekhilafan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Diharapkan setelah syawalan semua kesalahan bisa ‘dilebur’ dan ke depan segala sesuatunya diperbaiki,” ujar Tommy Maulana.

Itulah inti dari syawalan, semua legawa pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tommy Maulana  menandaskan Komunitas Jogja Menyapa menjadi wadah bertemunya Para member dari segala penjuru, selain dari Jogja sendiri juga ada yang dari Purwokerto, klaten, surabaya, bekasi, bahkan yang baru mudik cuti dari Luar negri.

Tommy Maulana menandaskan pemilihan kata Jogja Menyapa adalah Kultur Masyarakat Yogyakarta yang Ramah sehingga Jogja Menyapa diharapkan menjadi Rumah Bagi Member yang tergabung di Group Facebook Jogja Menyapa yang berada di seluruh Dunia dan akhirnya bisa menjadi saudara. Menurut Pawiro Bledex, saudara tidak harus sedarah tetapi bisa dijalin melalui hubungan emosional yang erat.

Selain dihadiri anggota Komunitas Jogja Menyapa Hadir pula Beberapa Komunitas yang ada di Yogyakarta Sbagai tamu undangan, hal ini bertujuan selain mempererat Silaturahmi antar anggota, juga mempererat silaturahmi Lintas Komunitas.

Komunitas Jogja Menyapa tidak bersifat eksklusif, melainkan siapapun bisa bergabung tanpa harus membeda-bedakan asal-usulnya. (Dewi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *