Gunungkidul, yogyanews.com —Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan ada 1.532.787 wisatawan yang mengunjungi berbagai destinasi wisata di Bumi Handayani selama semester pertama 2024. Dari angka kunjungan itu, pendapatan asli daerah (PAD) yang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dapat menyentuh Rp16.973.445.600 atau Rp16,9 miliar.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul, Supriyanta mengatakan capain tersebut menyentuh 59,62% dari target PAD 2024 sebesar Rp28.467.000.000 atau Rp28,4 miliar dari 2.645.494 wisatawan.
Ada tiga belas pos retribusi yang menjadi pintu masuk wisatawan. Beberapa di antaranya yaitu Pos Baron, Pos Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Goa Cerme, Pulegundes, dan Watugupit.
Pos Baron dan JJLS menjadi pos yang mencatatkan angka kunjungan hingga lebih dari 100.000 wisatawan selama enam bulan terakhir. Angka kunjungan di Pos Baron menyentuh 172.934 wisatawan dengan PAD Rp2.507.543.000 atau Rp2,5 miliar, sedangkan di Pos JJLS menyentuh 161.339 wisatawan dengan PAD Rp2.339.415.500 atau Rp2,3 miliar.
Pos Watugupit Girijati dan Giricahyo mencatatkan 337.300 wisatawan dengan PAD Rp2.529.750.000 atau Rp2,5 miliar. Selain itu, Pos Timang Purwodadi mencatat 147.299 kunjungan wisatawan dengan PAD Rp1.104.742.500 atau Rp1,1 miliar. Lalu, Pos Pulegundes mencatat 81.210 wisatawan dengan PAD Rp1.177.545.000 atau Rp1,1 miliar.
Pos Goa Cermen menjadi pos yang mencatatkan angka wisatawan terendah yaitu 410 wisatawan dengan PAD Rp1.148.000. “Memang rendah soalnya Goa Cerme terletak di batas wilayah Gunungkidul dan Bantul. Itu juga data tarik wisata minat khusus,” kata Supriyanta dihubungi, Rabu (3/7/2024).
Supriyanta menambahkan lokasi Goa Cerme juga berada di samping kawasan Pantai Parangtritis dan kawasan Watugupit, sehingga berdampak rendahnya wisatawan yang mengunjungi Goa Cerme.
Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiantoro menambahkan khusus Pos Baron dan JJLS memang mencatat banyak wisatawan, karena menjadi dua pos terdekat dekat yang dapat ditempuh wisatawan dari arah Kota Jogja dan Wonosari.
Dispar Gunungkidul masih memiliki waktu enam bulan untuk dapat mencapai target kunjungan dan PAD. Waktu satu semester ini dapat dikatakan singkat, karena hingga penghujung tahun, kalender tidak menunjukkan adanya panjang atau long week end.
Namun, Dispar telah menyiapkan beberapa strategi untuk mendongkrak wisatawan seperti melalui program acara Gunungkidul Tourism Fest (GTF) pada September 2024. Melalui GTF, Dispar akan mengundang berbagai biro perjalanan dengan harapan mereka dapat membawa banyak wisatawan ke Gunungkidul.
“GTF ini juga akan diiringi dengan gelaran atraksi hingga pameran produk-produk kreatif Gunungkidul. Bahkan farm trip juga akan digelar untuk mengenalkan wisatawan mengenai potensi wisata,” ujarnya.(*)
Sumber Harian Jogja