Berkebutuhan Khusus Siswa Asal Bantul Berbagi Kisah Prestasi

by -304 views
Alif Akbar Eka Junata, siswa SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta
Alif Akbar Eka Junata, siswa SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta

yogyanews.com, Jakarta – Gelaran Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022 dihadiri puluhan siswa dan mahasiswa peraih prestasi dalam beragam ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama tahun 2022, Selasa (20/12).

Agenda tersebut menjadi kesempatan untuk menjalin relasi, berbagi inspirasi, dan membangun kolaborasi, tak terkecuali para siswa berkebutuhan khusus.

Salah satu peserta yang hadir, Alif Akbar Eka Junata, siswa SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta. Ia merupakan peraih Juara Pertama Lomba Cipta Baca Puisi dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (FLS2N PDBK) tahun 2022.

Dalam sebuah sesi, Alif berbagi cerita bahwa minatnya dalam ajang Cipta Baca Puisi tak lepas dari hobinya dalam membaca dan menulis. “Saya suka baca, selain itu saya juga suka menulis. Saya sering menulis catatan harian,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (20/12).

Alif menyebut kesuksesannya dalam menyabet gelar juara tak lepas dari dukungan serta motivasi dari guru pembimbingnya, Heni. “Alif adalah korban saya untuk yang ke sekian kali. Dalam membimbing siswa, saya senantiasa menargetkan mereka untuk jadi juara. Alhamdulillah, hal tersebut terwujud,” ujar Heni yang mendampingi Alif dalam sesi wawancara.

Kepada teman-teman berkebutuhan khusus lainnya, Alif membagikan semangat untuk terus berjuang meraih prestasi. “Saya berharap teman-teman ngga perlu malu atau merasa berbeda dari orang lain. Kita semua sama, punya kelebihan dan kekurangan. Percayalah bahwa pelangi indah karena berbeda,” tutur Alif disambut tepuk tangan dari para peserta dan pembina lainnya.

Selain Alif, hadir pula Muhammad Gibran Willy Albani, siswa SLB A Budi Nurani, Jawa Barat, peraih Juara Pertama Lomba Menyanyi Solo dalam ajang yang sama, FLS2N PDBK tahun 2022. Willy mengungkap bahwa pada awalnya, dirinya tidak percaya akan bisa memenangi ajang bergengsi yang baru pertama kali ia ikuti tersebut.

“Saat proses perekaman video untuk penilaian tingkat nasional, saya merasa agak resah dengan hasilnya. Saya bilang ke Bu Mira, kalau menang ya alhamdulillah, kalau ngga ya ngga apa-apa. Namun, Bu Mira tetap menyemangati saya dan bilang bahwa saya akan menang. Alhamdulillah, saya menang,” cerita Willy seraya tersenyum.

Mira merupakan guru pendamping Willy. Wanita yang akrab disapa Bu Mira ini, telah dianggap Willy sebagai manajer pribadinya. “Saya mendampingi Willy, mulai dari lomba tingkat provinsi, nasional, hingga akhirnya kini bisa diundang ke berbagai acara besar,” jelas Mira.

Selain ajang FLS2N, Kemendikbudristek telah menyelenggarakan beragam perlombaan lainnya. Seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Lomba Keterampilan Siswa Nasional (LKSN), Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK), dan sejumlah perlombaan lainnya sepanjang tahun 2022.

Selain Alif dan Willy, ada pula Muhammad Naufal Adib, siswa SMPN 2 Sewon, Yogyakarta, yang berhasil keluar sebagai Juara Pertama dalam bidang Lomba Robotika pada AKA-PDBK 2022. Sang ayah yakni Budi Purwanto, mengutarakan bahwa Adib begitu bersemangat menempuh perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta untuk bertemu dengan sesama siswa berprestasi lainnya dari berbagai kota di Indonesia pada acara Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022 ini.

Meskipun memiliki keterbatasan kemampuan wicara, Adib tetap percaya diri dan yakin bahwa keterbatasannya tak akan menghalangi tekad untuk berkarya di bidang Elektronika-Robotika. “Sejak umur tiga-lima tahunan, Adib sudah menunjukkan ketertarikan dalam bidang elektronika. Pada saat Adib duduk di bangku kelas 5 SD, ia bahkan sudah bisa menciptakan beragam peralatan teknologi hingga akhirnya diliput oleh empat stasiun televisi nasional,” kisah Budi.

Kemendikbudristek sebagai kementerian yang bertanggung jawab dalam hal pemberdayaan SDM di Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas manajemen talenta Indonesia secara inklusif. Tak berbeda dengan siswa pada umumnya, siswa berkebutuhan khusus juga diberikan fasilitasi pengembangan talenta oleh Kemendikbudristek melalui beragam program, seperti kompetisi hingga pelatihan. Pembentukan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) pada tahun 2021 lalu tak lain merupakan wujud komitmen nyata Kemendikbudristek guna memastikan setiap siswa di Indonesia, tanpa terkecuali, dapat memperoleh akses pengembangan diri yang optimal.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi, menyampaikan bahwa seluruh talenta yang dihasilkan lewat berbagai ajang kompetisi baik di dalam maupun luar negeri merupakan aset berharga yang dapat menopang kemajuan bangsa di masa kini dan mendatang.

Sumber : Bernas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *