Yogyanews.com, Jogja – MASIH banyak yang kebingungan kenapa cowok Jawa suka dipanggil mas sehari-hari? Pasalnya dalam kehidupan sehari-hari di Tanah Air, sudah umum pria dari suku Jawa dipanggil dengan sebutan mas.
Umumnya mereka adalah para pedagang atau pekerja yang sedang dinas di luar Pulau Jawa.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (5/10/2023), umumnya terdapat penggunaan yang sama terhadap panggilan mas. Baik orang Jawa maupun non Jawa kerap menggunakan mas sebagai bentuk penghormatan kepada orang lain. Selain itu, kata ini digunakan untuk menjalin komunikasi terhadap orang yang belum diketahui jelas asalnya.
Sejatinya mas memiliki dua fungsi salah satunya sebagai kata sapaan hormat untuk laki-laki. Kemudian mas juga merupakan salah satu gelar informal yang umum dalam masyarakat Jawa.
Misalnya dalam lingkungan kebangsawanan Jawa, pujangga Ranggawarsita dari Kasunanan Surakarta pernah mendapatkan gelar ini sebelum mendapatkan gelar Mas Ngabehi dan Raden Ngabehi.
Selain itu di antara trah Ampel, diketahui dari nama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, Mas Alwi bin Abdul Aziz Azmatkhan atau saudaranya, Mas Mansoer yang berafiliasi pada Muhammadiyah. Atau banyak juga lainnya menggunakan gelar Raden Mas yang merupakan penggabungan dari Raden dan Mas.
Kini, perubahan zaman yang kian modern turut menyebabkan pergeseran makna dalam menggunakan kata sapaan mas.
Kebiasaan untuk memanggil mas kepada penjual atau pelayan sudah menjadi tradisi di masyarakat. Termasuk juga memanggil dengan sapaan mas kepada orang yang lebih tua kepada lebih muda sekalipun.
Awalnya tradisi ini terjadi di daerah Jawa, namun berkembang di hampir daerah di Indonesia. Hal ini karena suku Jawa Banyak tersebar di hampir daerah di negara kita ini.(*)