yogyanews.com, Kulonprogo – Berbicara tentang Kulon Progo, tak elok rasanya jika tidak datang ke Wates, kota kecil yang menjadi ibukota dari kabupaten paling barat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.
Meski hanya merupakan kota kecil, namun wilayah yang terletak di Kecamatan Wates ini, menyimpan kenangan tersendiri bagi warganya, baik itu pendatang, warga asli yang merantau atau pun yang tinggal di Kulon Progo sejak kecil yaitu dengan Pasar Wageannya.
Meski Pasar Wagean identik dengan pasar burung, namun bukan burung saja yang dijual di pasar tradisional ini. Di pasar ini beragam produk bisa ditemukan mulai dari hewan, pakaian, obat tradisional, sepeda,aneka tanaman hingga barang-barang bekas seperti onderdil kendaraan, bahkan juga tabung gas. Mirip seperti pasar klitikan, karena banyaknya macam barang yang dijual.
Namun, semenjak pasar burung atau pasar Wagean tersebut mulai Jumat 29 November 2019 resmi pindah ke pasar burung Pengasih, yang letaknya di kompleks Pasar Hewan Terpadu di Kecamatan Pengasih, pasar Wagean yang cukup legendaris ini sepi pengunjung.
Dan untuk kembali menggairahkan geliat pasar Wagean, maka Paguyuban Pasar Wagean Kulonprogo menggandeng Komunitas Jogja Menyapa untuk kembali menyemarakan Pasar Wagean yang sempat sepi akibat di pindah dan terdampak Pandemi Covid-19 dengan mengadakan acara Grebeg Pasar Wagean.
Acara yang dikemas cukup sederhana ini ternyata cukup sukses, dan mampu menyedot antusiasme pengunjung pasar Wagean, dari pantuan yogyanews.com pada minggu wage, 12/02/2023, Antusiasme masyarakat untuk kembali berkunjung mulai Nampak dengan hadirnya ribuan pengunjung di pasar wage.
Ketua Penyelenggara Grebeg Pasar Tommy Maulana Samudra, S.S., M M atau lebih di kenal dikalangan Influencer /Media Sosial dengan nama Pawiro Bledex mengatakan “ Kami cukup Puas dengan kegiatan ini, sebab tujuan kami memang kembali membangkitkan perekonomian para pedagang kecil, kasian mereka, 2 tahun terdampak pandemic, dan kini mereka harus kembali bangkit”, ucapnya.
“Kegiatan Grebeg pasar ini merupakan swadaya murni baik dari anggota jogja menyapa, Paguyuban pasar wagean, bahkan para pemusik maupun para penyanyi juga tampil secara sukarela tanpa bayaran, maka dari itu kami sangat mengapresiasi kepada seluruh elemen yang terlibat di kegiatan ini”, tandas Pawiro Bledex.
Dihubungi secara terpisah, salah seorang biduan Atix Biancha yang ikut meramaikan kegiatan Grebeg Pasar tersebut menyampaikan “ saya sangat senang dan bangga ikut terlibat di acara ini, niat kami tulus membantu pedagang kecil di pasar agar ekonomi kembali normal pasca pandemic covid-19”.
“ Alat music kami bawa sendiri termasuk sound system, kami bahu membahu, niat kami tulus dan Ikhlas untuk kepentingan pedangan kecil di pasar Wagean, agar mereka bangkit kembali, kemudian saya bertemu dengan Ketua paguyuban Pasar Wagean mbah jo dan mas sutris dan juga ketemu dengan Owner Jogja Menyapa mas pawiro bledex, ternyata gayung bersambut, memiliki visi dan misi yang sama akhirnya terselenggara acara ini dengan sukses”, ungkap Suroto Pimpinan OM New Surya Nada Paingan Pengasih.
Salah seorang pengunjung Novi (40) merasa cukup terhibur dengan acara grebeg pasar tersebut, “ Acaranya dikemas cukup simple dan bagus, semenjak pasar Wagean pindah, saya baru kali ini berkunjung kembali ke pasar wagean, karena ikut penasaran dengan acara grebeg pasar wagean, sekaligus sudah lama tidak melihat pasar wagean, semoga ini bisa menjadi agenda rutin di pasar wagean, sebab saya bisa sambil wisata keluarga di pasar wagean”, ucapnya.(ewi)