Ribuan Lansia di DIY Terima Bantuan Mulai Tahun Depan, Begini Respons Pengamat

by -375 views
ilustrasi warga miskin
ilustrasi warga miskin

Yogyanews.com, JOGJA—Sebanyak 8.000 warga lanjut usia (lansia) di DIY akan mendapatkan bantuan program pengentasan kemiskinan ekstrem berupa bahan kebutuhan pokok senilai Rp300.000 setiap bulannya mulai 2024 mendatang.

Kepala Pusat Kajian Pembangunan Sosial (SODEC) UGM, Hempri Suyatna menyatakan pengentasan kemiskinan ekstrem memang membutuhkan penanganan berupa bantuan sosial untuk menguatkan daya tahan warga sekaligus membantu mereka dalam urusan kebutuhan sehari-hari. “Namun, yang juga lebih penting adalah harus ada roadmap jangka panjang, program pendek mungkin bisa itu, tapi tidak selesai dengan itu saja,” ujarnya.

Menurut Hempri, setelah program bantuan diberikan dan mampu membentuk daya tahan masyarakat golongan miskin ekstrem harus ada program tindak lanjut agar ketahanan ekonomi mereka berkelanjutan.

“Setelah daya tahannya pulih mesti juga didorong dengan bantuan ekonomi produktif sehingga bisa berkelanjutan. Kalau hanya jangka pendek dilakukan terus ya tidak efektif, indikator harus jelas dan program berkelanjutan,” jelasnya.

Di sisi lain, sinergitas antara OPD dalam penanganan kemiskinan ekstrem juga harus solid. Mereka harus mampu menggandeng elemen lain dalam membantu membentuk ketahanan ekonomi warga lansia agar tidak ketergantungan dengan bantuan pemerintah. “Aktor lain memang harus digandeng mulai dari swasta, komunitas dan elemen lain agar keterlibatan banyak pihak mampu membuat program tepat sasaran,” imbuhnya.

Meskipun target yang disasar adalah warga kelompok lansia bukan tidak mungkin mereka dilatih untuk memanfaatkan keterampilan sederhana untuk meraih pendapatan tetap. “Lansia memang juga ga masalah, mendorong bagaimana mereka produktif di usia senja misalnya diberdayakan jadi tenaga bantu di sentra kerajinan atau memanfaatkan pekarangan dengan bercocok tanam, itu bisa saja,” kata dia.

Diketahui, program yang memakai Dana Keistimewaan DIY tersebut kurang lebih menelan anggaran sebanyak Rp28,8 miliar.

Sementara jumlah warga miskin ekstrem di wilayah setempat tercatat masih cukup tinggi yakni sebanyak 43.000 atau 1,08% dan didominasi oleh kalangan lansia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *