Berakhirnya Mimpi Timnas di Piala Dunia 2026 dan Agenda Piala Asia 2027

by -106 views
Timnas Indonesia
Timnas Indonesia

yogyanews.com – ”Mimpi sudah berakhir, itu sangat menyakitkan. Kami sudah memberikan segalanya, tetapi hasilnya tetap tidak cukup.” Ungkapan hati pemain belakang timnas, Calvin Verdonk, sesaat setelah kekalahan tim nasional Indonesia atas Irak, Minggu (12/10/2025), serasa mewakili kesedihan para pemain dan pendukung setia timnas.

Kekalahan pada putaran keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini menyesakkan dada karena menghentikan langkah Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia yang sebenarnya tinggal berjarak enam poin dari capaian timnas.

Timnas Indonesia mengalami kekalahan dalam dua pertandingan beruntun saat menghadapi Arab Saudi (3-2) dan Irak (1-0). Kekalahan ini mengubur impian timnas Indonesia untuk berlaga dalam turnamen tertinggi sepak bola dunia. Timnas gagal menjadi bagian dari 48 negara peserta Piala Dunia 2026. Hasil ini juga mengubur mimpi Asia Tenggara untuk mengirimkan wakilnya ke Piala Dunia.

Meski begitu, Indonesia telah menorehkan catatan prestasi tersendiri dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia. Keberhasilan timnas melaju hingga putaran keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia merupakan prestasi terbaik tim ”Garuda” sejak 1958. Sebelumnya, hasil terbaik yang pernah diraih timnas Indonesia ialah lolos ke putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Selebihnya Indonesia lebih banyak terhenti pada putaran pertama dan putaran kedua babak kualifikasi.

Selain perjalanan terbaik, para pemain timnas juga mampu membuktikan semangat kompetitif sejak putaran pertama hingga putaran keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Litbang Kompas, sepanjang kualifikasi terdapat 31 gol yang dicetak oleh tim Garuda dalam 20 pertandingan. Bahkan, para pemain timnas Indonesia mampu menggetarkan gawang lawan yang selama ini dianggap sebagai raksasa Asia seperti Arab Saudi, Bahrain, hingga Irak.

Indonesia juga mampu memberikan perlawanan ketat, salah satunya adalah saat pertandingan terakhir melawan Irak. Pada pertandingan ini, Garuda unggul dalam banyak hal, seperti total tembakan (9), penguasaan bola (55 persen), akurasi umpan (79 persen), hingga tendangan sudut (4).

Catatan statistik ini cukup mengejutkan mengingat Indonesia kerap kali mengalami kesulitan saat berhadapan dengan Irak yang memiliki peringkat FIFA lebih baik (58) dari Indonesia (119). Namun, dalam pertandingan terakhir saat berhadapan dengan Irak, Indonesia mampu meredam strategi high pressing pemain Irak yang kerap diperlihatkan dalam beberapa pertandingan sebelumnya.

Modal masa depan timnas Indonesia

Jika melihat capaian Indonesia selama babak kualifikasi Piala Dunia 2026, sepak bola Indonesia memiliki harapan masa depan yang cukup panjang. Tidak kurang ada 54 pemain yang pernah berlaga sejak putaran pertama hingga putaran keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebagian pemain tersebut berlaga di liga-liga Eropa dan Asia yang menopang kualitas timnas Indonesia.

Saat ini, tim Garuda memiliki banyak pemain muda yang berkompetisi di liga elite Eropa. Indonesia memiliki pemain dengan nama besar seperti Jay Idzes. Memasuki usia 25 tahun, Jay telah menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam bermain di Serie A Italia maupun saat membela tim nasional Indonesia. Jay merupakan pemain penting bagi Indonesia yang dapat diandalkan hingga tujuh atau delapan tahun mendatang.

Ada pula Calvin Verdonk, yang memiliki garis keturunan Aceh dan Belanda.  Pemain berusia 28 tahun ini menunjukkan konsistensinya saat bermain di kasta tertinggi Liga Perancis bersama LOSC Lille maupun timnas Indonesia. Dalam usia emas pemain sepak bola, Verdonk dapat menjadi pemain harapan Indonesia dalam segala ajang hingga empat tahun mendatang.

Pada nama-nama pemain lokal, Indonesia juga memiliki Marselino Ferdinan (21) yang kini bermain di Slowakia bersama FK AS Trencin. Pemain muda ini memiliki banyak kesempatan untuk memperkuat Indonesia di masa yang akan datang berbekal pengalaman bermain di Eropa.

Tim Garuda juga memiliki Rizky Ridho (23), yang bermain sangat konsisten di level klub maupun saat membela tim nasional. Melihat konsistensi dan pengalaman bermain, Rizky Ridho akan menjadi tumpuan masa depan tim nasional pada lini pertahanan.

Indonesia masih memiliki sejumlah pemain untuk berlaga di masa yang akan datang, bahkan untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia 2030. Maarten Paes (27), Emil Audero (28), Dean James (25), Miliano Jonathan (21), hingga Ole Romeny (25) merupakan sejumlah nama-nama yang dapat menjadi harapan bagi tim nasional Indonesia dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Fokus Piala Asia 2027

Dengan kualitas para pemainnya, timnas Indonesia harus segera berbenah. Ajang Piala AFF 2026 dan Piala Asia pada Januari 2027 menjadi turnamen bergengsi berikutnya yang harus dipersiapkan. Indonesia belum pernah menjadi juara pada kejuaraan sepak bola Asia Tenggara atau Piala AFF. Prestasi terbaik timnas Indonesia adalah menjadi juara kedua atau runner-up Piala AFF. Terakhir, pada Piala AFF 2024, Indonesia gagal melangkah ke babak semifinal.

Hal yang sama juga menjadi tantangan Indonesia pada Piala Asia. Piala Asia atau AFC Asian Cup merupakan kejuaraan sepak bola antarnegara di Asia. Diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), turnamen ini digelar empat tahun sekali sejak 1956.

Indonesia baru lima kali berkiprah di putaran final Piala Asia. Ajang perdana yang diikuti timnas Garuda pada 1996 atau edisi ke-11. Selanjutnya, tahun 2000, 2004, dan 2007. Timnas Indonesia kembali lolos di Piala Asia 2023.

Pada empat kali keikutsertaan (1996, 2000, 2004, dan 2007), Indonesia selalu berakhir di fase grup. Adapun pada 2023, timnas Indonesia dapat melaju hingga babak 16 besar Piala Asia 2023. Langkah Indonesia di babak perdelapan final terhenti setelah dikalahkan Australia.

Dengan komposisi pemain yang kian matang, timnas Indonesia memiliki harapan menulis harapan prestasi baru yang lebih tinggi. Prestasi pada Piala Asia 2023 menjadi indikator awal sampai seberapa jauh timnas Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara Asia pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia memiliki waktu 12 bulan untuk membangun tim Piala Asia 2027. Oleh sebab itu, Indonesia membutuhkan sosok yang mampu mempertahankan kondisi dan kekompakan dalam tim. Sosok ini perlu hadir secara langsung, baik dalam tim kepelatihan maupun secara manajemen untuk menjaga stabilitas tim nasional.

Belajar dari perjalanan timnas di kualifikasi Piala Dunia 2026, kedalaman skuad, terutama di lini tengah dan lini depan, juga perlu mendapatkan perhatian. Jika kedalaman skuad dan kekompakan tim dapat terjaga, bukan hal mustahil tim Garuda dapat terbang lebih tinggi pada Piala Asia 2027 sekaligus menyambut kualifikasi Piala Dunia 2030.

Sumber : Litbang Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *