Sering Lihat Bus Wisata Warna-Warni di Jogja, Ini Ternyata Nama dan Rutenya

by -300 views
Bus Jogja Heritage Track yang bernama Bus Kraton dan Bus Malioboro
Bus Jogja Heritage Track yang bernama Bus Kraton dan Bus Malioboro
yogyanews.com, Yogya – Warga DIY dan wisatawan yang kebetulan berada di kawasan Kota Yogyakarta mungkin beberapa kali melihat bus wisata baru dengan dominan kaca dan gambar-gambar penuh warna melintas di jalanan. Lalu, bus apa itu sebenarnya dan diperuntukkan untuk siapa?
Ternyata bus kaca tersebut adalah Jogja Heritage Track milik Pemda DIY yang kini berjumlah dua unit. Bus-bus tersebut bisa digunakan oleh masyarakat dengan sistem reservasi secara gratis melalui Dinas Kebudayaan DIY dan Jogja Tourism Training Center (JTTC) DIY.
Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY, mengatakan mulai 1 Februari 2023 bus yang sebenarnya sudah ada sejak 2022 bisa diakses masyarakat secara umum. Bus Jogja Heritage Track menurut Rully dibuat untuk mensosialisasikan pelestarian heritage atau sejarah di DIY.
“Tema sumbu filosofis kami pilih sebagai awal, mengeksplore bagian-bagian menarik dari Yogyakarta. Tema dan destinasi akan terus diperbaharui secara terus-menerus agar masyarakat bisa ikut serta aktif terlibat dalam pelestarian budaya di DIY,” ungkapnya pada wartawan dalam peluncuran di Museum Sonobudoyo, Rabu (1/2/2023).
Tahun 2022 lalu, bus Jogja Heritage Track sudah mengangkut 8000 orang untuk menjelajah titik-titik menarik Yogyakarta. Kawasan sumbu filosofis dikenalkan yakni Tugu, Kraton hingga Panggung Krapyak yang memiliki makna melambangkan perjalanan kehidupan manusia.
“Tahun ini selain Sumbu Filosofis kami juga akan memperkenalkan tema perjuangan, pendidikan, religi dan sebagainya. Kalau religi misalnya masjid atau gereja yang bertema cagar budaya. Ada 10 tema baru dan kita jajaki peluangnya. Kami survei tracknya juga. Akan ada berbagai pilihan layanan agar masyarakat bisa memilih, secara gratis,” ungkapnya lagi.
Dua rute saat ini diampu setiap hari yakni Dinas Kebudayaan menuju Tugu dan Malioboro serta kawasan Kraton Yogyakarta. Ada dua jadwal yakni pagi dan siang hari dengan sistem reservasi gratis.
Sementara, Direktur JTTC, Hairullah Gazali menambahkan saat ini memang baru ada dua armada untuk melayani masyarakat secara gratis. Namun, melihat potensi ke depan, sangat mungkin adanya penambahan agar masyarakat bisa terakomodasi dalam mengenal lebih dekat warisan-warisan budaya di DIY.
“Pemda membaca peluang juga apabila memungminkan adanya paket berbayar yang bisa jadi peluang untuk warga dan wisatawan lebih luas. Kami dari JTTC siap mendukung,” tandas dia.
Beberapa hal lain juga masih akan disempurnakan ke depan. Salah satunya penambahan AC karena dominasi kaca membuat suhu lebih hangat di dalam bus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *