Stasiun Tugu Akan di tata

by -237 views
Stasiun Tugu
Stasiun Tugu

yogyanews.com, jogja – Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono menyampaikan penataan kawasan Stasiun Tugu perlu terintegrasi dengan kawasan sekitarnya.

Benny menyampaikan, kawasan Stasiun Tugu tidak dapat dipandang hanya area Stasiun, namun terintegrasi pula dengan beberapa titik di sekitarnya, seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, area Malioboro, serta kawasan Kotabaru.

“Itu bagian yang tidak terpisahkan dari penataan sumbu filosofi. Penataannya mesti terintegrasi,” katanya, Jumat (3/3/2023).

Dia menyampaikan PT KAI dapat melakukan penataan di wilayah Stasiun Tugu Jogja. Namun, penataan tersebut harus dikoordinasikan agar tidak berbenturan dengan penataan kawasan sumbu filosofi. “Konsepnya memang boleh inputnya dari PT KAI [terkait penataan Stasiun Tugu], boleh  tidak masalah. Saling terintegrasi antara penataan sumbu filosofi [dengan penataan Stasiun Tugu] supaya lalu tidak benturan,” katanya.

Beny menyampaikan hingga saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan stakeholder terkait.

Dia menyampaikan terkait penataan parkir di Stasiun Tugu pun sudah mulai dilakukan penataan. “Kita melihat crowed [kepadatan ke barat [barat Stasiun Tugu] kan sudah di tata, kembalikan ke yang kagungan PT KAI,” katanya.

Dia pun menyampaikan, terkait dengan penataan pedestrian di area Stasiun Tugu pun sedang dikoordinasikan. “Cuma kita harus bicara dengan yang lain karena ada pedestrian di situ dan sebagainya kita harus saling bicara,” katanya.

Kemudian untuk rencana pengadaan ruang terbuka hijau, Beny menyampaikan diperlukan koordinasi antar stakeholder. “Itu yang harus kita komunikasikan bersama [ruang terbuka hijau],” katanya.

Beny pun menyampaikan sebagai wilayah perkotaan, kawasan Stasiun Tugu memang memerlukan ruang terbuka hijau. Dia pun mengakui sedikitnya ruang terbuka hijau di wilayah Kota Jogja. “Kita kan butuh [terbuka hijau], di perkotaan kan kecil sekali ruang terbuka hijau, masuk parkir,” katanya.

Dia menyebutkan Taman Parkir Abu Bakar Ali yang awalnya merupakan tempat terbuka hijau, namun kini beralih menjadi tempat parkir.

“Abu Bakar Ali [tempat parkir] itu kan temporary itu kan harus dipikirkan. Itu ruang terbuka hijau awalnya,” katanya.

Meski Beny menyampaikan Taman Parkir Abu Bakar Ali sifatnya temporer. Namun, terkait potensi peralihannya kembali menjadi menjadi ruang terbuka hijau masih perlu dikoordinasikan. Dia pun mengatakan penataan kawasan nantinya akan merambah ke Taman Parkir Abu Bakar Ali.

“Belum [penataan Taman Parkir Abu Bakar Ali tahun 2023] di sana kan masih ditata. Kita kan masih menata zona inti yang sedang ditata. Nanti penataannya sampai abu bakar Ali,” katanya.

Menurutnya, apabila dikembalikan ke fungsi awalnya, maka harus dicari alternatif pengganti fungsi taman parkir tersebut. “Kita harus cari alternatifnya kalau sana dikembalikan fungsinya lalu bagaimana,” katanya.

Selain itu, Beny menyampaikan penataan yang telah direncanakan termasuk adanya Jogja Planning Gallery. “Arti secara khusus kita sudah mulai menata yang untuk Jogja planning gallery, udah kelihatan,” katanya.

“Kita menatanya integrated. Jadi dari kawasan Stasiun Tugu, kawasan areanya kan tidak sempit yang kita bayangkan penataan di filosofi itu sampai ke [Taman Parkir] Abu Bakar Ali juga terkena dampak, merembetnya ke Kotabaru dan sebagainya, harus di penggalih, termasuk sirip-sirip harus pikirkan,” imbuhnya.

Terkait anggaran yang disiapkan untuk penataan kawasan Stasiun Tugu tahun 2023, Beny belum menyampaikan anggaran pastinya. “Belum [anggaran],” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *